Pendekar Pedang Dan Guru Bijak
Pada suatu waktu, tersebutlah seorang pendekar pedang yang mendengar tentang seorang guru yang terkenal bijak.
Maka, dengan rasa iri ia pun pergi untuk menguji seberapa pintarnya guru itu.
Ketika akhirnya bertemu dengan sang guru tersebut, pendekar pedang itu pun menantangnya agar menjelaskan soal sorga dan neraka.
Dengan marah sang guru itu pun berkata, "Kau hanyalah orang bodoh! Aku tidak mau menyia-nyiakan waktu untuk orang sepertimu!"
Sontak saja, pendekar pedang itu tersinggung. Ia lalu menghunus pedangnya sambil berkata, "Aku bisa membunuhmu dengan satu sabetan saja, karena kau sudah kurang ajar!"
Dengan tenang sang guru itu berkata sambil menunjuk ke muka si pendekar pedang, "Nah, itulah neraka!"
Pendekar pedang itu terdiam. Ia jadi malu sekaligus terkesima. Langsung saja, ia diliputi perasaan takjub dengan kesederhanaan dan ketenangan sang guru itu. Si pendekar pedang itu pun menyarungkan pedangnya kembali. Ia menjadi tenang dan tersenyum.
Lalu, sang guru itu berkata lagi sambil menunjuk ke muka si pendekar pedang itu lagi, "Nah, itulah sorga!"
Pendekar pedang itu pun pulang dari tempat sang guru dengan mendapatkan pembelajaran yang luar biasa.
Kita bisa merasakan "sorga" atau "neraka" dari cara kita mengatur segala emosi kita setiap hari. Pada akhirnya, otak akan mengalahkan otot. Berpikirlah tenang dalam situasi apapun. Jangan biarkan emosi kemarahan kita menguasai dan mengalahkan akal sehat kita.
"..... dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." (Yesaya 30:15)
Tuhan Yesus memberkati
Komentar
Posting Komentar