Persimpangan Jalan Yang Menentukan
Perjalanan hidup seseorang sangat ditentukan oleh pilihan-pilihan hidup yang diambilnya. Hidup ini sering melewati jalan cadas dan berliku-liku. Adakalanya kita diperhadapkan dengan persimpangan-persimpanan jalan yang membahayakan. Setiap pilihan yang kita pilih, itulah yang menentukan diakhir perjalanan. Jangan sampai kita tersesat!
Salah memilih jalan di persimpangan dapat mengubah keadaan kita seumur hidup. Ketika tiba-tiba datang badai menerpa dan kita diperhadapkan dengan suatu pilihan yang harus kita jalani, mana yang akan kita tempuh? Apakah kita terus berjalan menurut kehendak kita sendiri ataukah kita datang kepada Tuhan dan memohon tuntunanNya seperti doa Daud ini? "Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah itu kepadaku." (Mazmur 25:4).
Bila setiap hari kita berjalan dengan Tuhan dan menyerahkan jalan hidup kita sepenuhnya ke dalam pimpinanNya untuk menentukan jalan mana yang harus kita tempuh, tentu kita dengan yakin dapat berkata, "Tuhan, pimpin aku, ke mana pun jalan yang hendak Kautunjukkan."
Contoh kasus, pada awalnya Saul dan Daud tak jauh berbeda. Kedua pemuda ini sama-sama diurapi Tuhan dan sama-sama memiliki paras yang elok. Tertulis: "...Saul, seorang muda yang elok rupanya; tidak ada seorangpun dari antara orang Israel yang lebih elok dari padanya: dari bahu ke atas ia lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya." (1 Samuel 9:2). Demikian juga Daud, "Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok." (1 Samuel 16:12b).
Apakah Tuhan memilih kedua pemuda ini karena faktor fisik? Tentu tidak! Alkitab menegaskan demikian, "Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati." (1 Samuel 16:7b).
Baik Saul maupun Daud memulai kariernya dengan penuh kerendahan hati dan dimahkotai menjadi raja pada usia yang hampir sama pula, hingga suatu saat mereka dihadapkan pada persimpangan, jalan mana yang harus dipilih.
Dari jalan yang ditempuh keduanya itu, karir Daud terus menanjak dan kehormatan ia dapatkan. Sebaliknya, karena menempuh jalan yang salah, Saul jatuh terjerumus dan akhir hidupnya pun menjadi sangat tragis.
Ketaatan, penundukan diri dan selalu mau bertanya kepada Tuhan adalah langkah tepat melewati situasi sulit ketika diperhadapkan dengan persimpangan jalan yang harus kita pilih.
Tuhan Yesus memberkati
Komentar
Posting Komentar