Arti dan Strata Sosial Berdasarkan Lipatan Piru/destar Amarasi

Arti dan Strata Sosial Berdasarkan Lipatan Piru/destar Amarasi
Bijae Sunaf
1. Lipatan Piru Bijae sunaf merujuk pada kerbau pada zaman dahulu sebelum ada sapi Bali. Kerbau dalam sebutan bahasa Amarasi yaitu bijae meto/bjae tutur. Lipatan tanduk kerbau dikhususkan utk kaum bangsawan (Raja, Amaf, Naimnuki Dan Keluarga raja/turunannya)

Bib Ruki

2. Lipatan Bib Ruikif (menyerupai telinga kambing) utk remaja pada umumnya.

Lipatan ini dipakai oleh para pemuda remaja dalam acara-acara penting sepetti pesta adat, penyambutan tamu penting, hajatan HUT 17 agustus, dll.

Naimnuki

3. Apabila untuk Naimnuki maka destar/piru lipatannya membetuk kerucut atau gunungan pada bagian depan saja sebagai tanda kemegahan.
Hau mone

4. Hau monef/Piru bercabang tiga utk anak-anak. 

Sebenarnya lipatan ini dikhususkan hanya untuk anak-anak sampai remaja.

Tobe
5. Sedangkan utk lipatan Tobe yaitu khusus untuk tua adat/tamu agung/yang dihormati/am'mafefa/jubir bentuk lipatannya menyerupai tunas kelapa (Tunmuni/Janur kelapa), namun demikian, pada Tobe akan menambah lipatan gununga pada sisi belakang.

Koreksi dan masukan sangat dinantikan.

Kiranya bermanfaat.


Pdt. Aner Abraham Nitti Runesi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUT PERDANA FORSA

FAKTA! AMARASI DIJAJAH BELANDA HANYA 190 TAHUN

Kisah Ibu Tunggal Dengan Empat Anaknya