Mengandalkan Tuhan

Semua orang tentu memiliki cita-cita atau impian tentang hidupnya dimasa yang akan datang. Cita-cita adalah kunci yang akan menentukan mau jadi apa nanti dikemudian hari. Itulah sebabnya banyak orang bekerja keras untuk meraih impian atau cita-citanya itu.

Impian itulah target yang akan dicapai suatu saat dan tentu butuh perjuangan. Orang yang di dalam hidupnya tidak ada impian atau cita-cita, ibarat orang yang berjalan tanpa tujuan. 

Segala impian dan cita-cita itu baik dan itu perlu dimiliki setiap orang.  Namun sebagai anak-anak Tuhan, setiap cita-cita bahkan rencana apapun kita harus melibatkan Tuhan didalamnya. Alkitab menasihatkan demikian, "Sebab kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap." (Yakobus 4:14)

Ayub adalah tokoh hebat dengan kekayaan yang luar biasa, dia juga memiliki cita-cita tentang hari esok tetapi suatu ketika ia mengakui dengan jujur demikian, "Umurku telah lalu, telah gagal rencana-rencanaku, cita-citaku." (Ayub 17:11)

Sehingga kita pun harus mawas diri dan merenungkan ungkapan amsal berikut ini, "Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu." (Amsal 27:1).  

Boleh saja punya setumpuk rencana dan harapan asalkan kita senantiasa melibatkan Tuhan didalamnya. Sebagaimana janji Tuhan, sebab "Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita..." (Ulangan 29:29). 

Menghadapi hari esok yang penuh misteri, tidak ada jalan lain selain menaruh harapan kepada Tuhan dan mengandalkan Dia dalam segala hal. Orang yang mengandalkan Tuhan berarti mempercayakan hidup sepenuhnya kepada Tuhan. "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!" (Yeremia 17:7). Itulah bagian dari orang yang hatinya selalu melekat kepada Tuhan.  

Orang yang senantiasa mengandalkan Tuhan pasti akan diberkati, disertai dan dilindungi Tuhan. Hidupnya senantiasa berada dalam pengawasan Tuhan. "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku." (Mazmur 91:14)

Jadi ia tidak perlu takut akan datangnya musim kering. Ia diibaratkan seperti pohon yang ditanam ditepi air, di mana akar-akarnya merambat ke batang air. Daun-daunnya akan tetap hijau dan senantiasa menghasilkan buah lebat pada musimnya. (Mazmur 1:3)

Mengandalkan Tuhan adalah kunci kemenangan orang percaya menghadapi hari esok!

Tuhan Yesus memberkati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Tentang Asal Usul Dinasti Nai Rais Uf Dalam Tiga Versi

Arti dan Strata Sosial Berdasarkan Lipatan Piru/destar Amarasi

FAKTA! AMARASI DIJAJAH BELANDA HANYA 190 TAHUN