Bersediakah Pikul Salib Dan Ikut Yesus?

Dunia ini dihadapkan dengan fenomena yang tidak lazim dimana 3 tahun terakhir ini wabah covid-19 diizinkan menyerang siapaun tanpa pandang bulu. Sisi lain dari wajah dunia ini pun dipenuhi dengan ketidakadilan, penyimpangan, kekerasan dan hidup yang mementingkan diri sendiri. Manusia pun lebih cenderung memilih berjalan menurut kehendaknya sendiri, tidak lagi peduli apakah itu sesat, merugikan diri sendiri dan orang lain ataukah tidak.  

Ketika dihadapkan pada fenomena ini, kita harus sadar bahwa dunia sedang menuju kehancurannya, sehingga haruskah orang percaya mengikuti jejak orang dunia dengan pola hidupnya yang bertentangan dengan kebenaran, ataukah tetap teguh meneladani Kristus? Firman Allah jelas mmiliki standartnya, "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." (1 Yohanes 2:6)

Dan lagi Tuhan Yesus berkata, "Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga." (Matius 16:19a), namun 'kunci' itu tidak Ia berikan kepada semua orang, hanya kepada mereka yang bersedia untuk membayar harga yaitu memikul salib dan mengikut Dia.  

Memikul salib berarti bersedia untuk menyangkal diri sendiri. Itu tidak mudah, karena kehendak dan kemauan kita cenderung berlawanan dengan kehendak Tuhan. 

Kehendak dan kemauan kita adalah melakukan apa yang menyenangkan daging, "Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging;" (Roma 8:5).  

Untuk layak disebut murid Tuhan tidak ada jalan lain selain harus melawan keinginan daging itu. Kabar baiknya bahwa ketika seseorang telah menerima Yesus Kristus ssbagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, maka ia telah diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah ( Yohanes 1:12) 

Karena mereka yang menerima Yesus telah diberi kuasa, maka mereka dapat menanggung rasa sakit untuk berubah. "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2)

Rasa sakit yaitu salib yang kita pikul itu tidak sebanding dengan penderitaan Tuhan Yesus yang sudah memikul salib-Nya akibat dosa seisi dunia 

"Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" (Galatia 3:13). Jadi salib yang harus kita pikul setiap hari sesungguhnya tidak sebanding dengan kemenangan yang telah Tuhan berikan.

Memikul salib juga berarti rela menderita karena kebenaran. Tuhan Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu." (Matius 5:10-12).

"Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya." (Galatia 5:24)

Tuhan Yesus memberkati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Tentang Asal Usul Dinasti Nai Rais Uf Dalam Tiga Versi

Arti dan Strata Sosial Berdasarkan Lipatan Piru/destar Amarasi

FAKTA! AMARASI DIJAJAH BELANDA HANYA 190 TAHUN