Harta Warisan Bagi Anak Cucu

Pada umumnya, setiap orangtua senang dan bangga bila dapat meninggalkan warisan harta kepada anak-anaknya, entah dalam bentuk uang tunai, tanah, emas, rumah, mobil, dan sebagainya. Maka dari itu, banyak orangtua bekerja membanting tulang demi mewujudkan hal ini.

Alkitab sendiri juga mengatakan bahwa orang yang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya (Amsal 13:22). Ini merupakan amsal yang ditulis oleh raja Salomo, seorang yang sangat berhikmat dan kaya, yang warisannya begitu dinikmati oleh anak cucunya.

Contoh kasus saya angkat dalam renungan ini yaitu seorang tokoh dalam Alkitab yang meskipun telah menorehkan tinta emas dalam perjalanan karirnya, namun dalam kehidupan pribadinya bisa dikatakan gagal sebagai ayah karena tidak meninggalkan warisan rohani kepada anaknya, ia adalah raja Yehuda yaitu Hizkia

Kealpaan Hizkia mendidik anaknya berakibat fatal: Manasye menjadi orang yang jahat. Kejahatannya sebanding dengan orang-orang Kanaan, bahkan jauh lebih jahat dari mereka. Kejahatan Manasye makin menyesatkan umat Israel dan membawanya semakin jauh pula dari Tuhan. "Oleh sebab itu TUHAN mendatangkan kepada mereka panglima-panglima tentara raja Asyur yang menangkap Manasye dengan kaitan, membelenggunya dengan rantai tembaga dan membawanya ke Babel." (2 Tawarikh 33:11). Ketika dalam kesulitan besar inilah Manasye baru menyadari kesalahan dan pelanggarannya. 

Memang, penyesalan selalu datang terlambat! Lalu manasye berusaha melunakkan hati Tuhan dengan merendahkan diri dan berdoa. Tuhan pun menyatakan kasih dan kemurahanNya. "Dalam keadaan yang terdesak ini, ia berusaha melunakkan hati TUHAN, Allahnya; ia sangat merendahkan diri di hadapan Allah nenek moyangnya, dan berdoa kepada-Nya. Maka TUHAN mengabulkan doanya, dan mendengarkan permohonannya."  2 Tawarikh 33:12-13a

Manasye adalah gambaran orang yang sangat jahat namun beroleh kesempatan dari Tuhan untuk bertobat, di mana kesempatan itu pun tidak disia-siakannya; ia menjauhkan allah-allah asing, menegakkan kembali mezbah bagi Tuhan, mempersembahkan korban syukur kepada Tuhan serta menyerukan pertobatan kepada seluruh rakyatnya. Manasye sungguh-sungguh mau berbalik kepada Tuhan.

Memang bertobat dan merendahkan diri di hadapan Tuhan adalah kunci beroleh pengampunan dan pemulihan dari Tuhan dan itu yang dilakukan Manasye! 

Jadi pesan penting bagi para orang tua, boleh meninggalkan harta materi bagi anak-anak tetapi ada harta lain yang jauh lebih penting yang harus diwariskan juga bagi anak cucu yaitu didikan dan keteladanan dalam hidup takut akan Tuhan. Ada tertulis: "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." (Amsal 22:6), maka "...ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu." (Amsal 29:17).

Tuhan Yesus memberkati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUT PERDANA FORSA

FAKTA! AMARASI DIJAJAH BELANDA HANYA 190 TAHUN

Kisah Ibu Tunggal Dengan Empat Anaknya