Anggota Iuran Forsa 10.000 Sudah 200KK, Aturannya Seperti Apa?
Rapat Pengurus Forsa Minggu, 3 Oktober 2021 memutuskan mengenai aturan iuran forsa 10.000 yang anggotanya telah mencapai 200KK, al;
1. Anggota iuran forsa 10.000 (anggota forsa aktif) telah mencapai 200KK sehingga santunan duka forsa bagi keluarga inti akan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu;
1.1. Anggota forsa aktif yang memberi iuran 10.000 apabila suami/isteri, anak, orang tua dan mertua ada yang meninggal dunia maka akan mendapat santunan forsa 2000.000 (dua juta rupiah)
1.2. Anggota forsa aktif yang saudara kandungnya meninggal dunia dan tinggal di Sonraen, akan mendapat santunan forsa sebesar 1000,000 (Satu juta rupiah).
1.3. Sedangkan anggota forsa aktif yang saudara kandungnya meninggal dunia tetapi tidak tinggal di Sonraen atau domisili di luar Sonraen akan mendapat santunan duka forsa sebesar 500,000 (Lima ratus ribu rupiah).
1.4. Untuk poin 1.3, diberlakukan sama kepada anggota forsa pasif yang tinggal di Sonraen apabila meninggal dunia, mendapat santunan duka forsa 500.000 (lima ratus ribu rupiah)
2. Keputusan tentang poin 1, akan berlaku efektif mulai tgl 1 Januari 2022
3. Sebelum tgl 1 Januari 2022, maka aturan santunan duka forsa masih mengikuti aturan yang lama yaitu santunan duka bagi keluarga inti anggota forsa aktif 1,000,000 (satu juta rupiah) dan anggota forsa pasif 250,000 (dua ratus lima puluh rupiah)
Demikian hasil rapat dan keputusan pengurus forsa pusat, kiranya menjadi maklum
____________
Peserta Pengambil keputusan
1. Forsa Sonraen
1. Anton Runesi (ketua)
2. Aranci Baok (sekretaris)
3. Pdt. Johan Runesi (bendahara)
2. Forsa Bali
1. Netson Nenoharan (ketua)
2. Ruben Nenoharan (wakil)
3. Frit Ismau (bendahara)
3. Forsa Manado
1. Israel Tabun (wakil)
4. Forsa Kalimantan
1. Damianus Nabut (ketua)
5. Forsa Jakarta
1. Anastasia Runesi (bendahara)
2. Elisember Runesi (bendahara umum)
6. Forsa Bandung
1. Pdt. Aner Abraham (anggota & ketua umum)
7. Pembina forsa
1. Pater John Masneno
Bandung, minggu 3/10/2021
Ttd
Ketua Umum Forsa
Pdt. Aner Abraham Nitti Runesi
Komentar
Posting Komentar