Peka Mengikuti Kehendak-Nya
Henry Dunant adalah bankir kaya asal Swiss yang saat itu membangun usahanya di Aljasair. Suatu hari, ia mau menemui Napoleon III di Paris untuk urusan legalitas bisnisnya itu. Namun, Napoleon III sedang berperang di Italia. Jadi, Dunant menyusulnya ke medan perang.
Pertempuran itu terjadi di Solferino, daerah Italia. Di sana ia melihat pertempuran berdarah yang terjadi pada tanggal 24 Juni 1859. Banyak korban yang berjatuhan, baik yang sakit, terluka, hilang, ataupun meninggal.
Melihat hal itu, ia pun tergerak hatinya melayani korban tersebut dan melupakan rencana untuk bertemu sang kaisar Napoleon III dalam urusan legalitas perusahaannya itu.
Dalam peristiwa sehari itu, mengubah cara pandangnya sehingga kemudian ia membuat buku berjudul Souvenir de Solferino (A Memory of Solferino) atau Kenangan Solferino pada tahun 1862. https://www.idntimes.com/science/discovery/kristiani-2/henry-dunant-pendiri-palang-merah-yang-hidupnya-sempat-terabaikan-exp-c1c2
Di Solferino ia terhenyak melihat kekejaman perang. Mayat manusia berserakan di ladang. Gereja penuh orang yang luka berat. Berminggu-minggu Dunant ikut membantu dokter merawat mereka.
Sepulangnya ke Swiss kampung halamnnya, ia depresi. Bayangan kekejaman perang terus menghantui dirinya. Ia yakin Tuhan ingin dirinya berbuat sesuatu.
Lalu Dunant mendirikan Palang Merah Internasional, yang sampai kini telah menolong jutaan orang di medan perang.
Perjalanan Dunant ke Italia sepertinya salah jalan. Menyimpang dari rencana semula untuk urusan legalitas perusahaannya. Namun, justru di situ Tuhan menyatakan kehendak-Nya.
Orang bilang, hidup harus terencana. Jadi, kita pun membuat rencana tahunan, bulanan, sampai jadwal harian dan berusaha menurutinya. Tak ada yang salah dengan itu.
Namun, jika situasi membuat kita harus menyimpang dari rencana semula, jangan panik atau marah. Bisa jadi saat itu Tuhan ingin membawa kita dalam rencana dan kehendakNya, Ia mau menyatakan kehendak dan rencana-Nya yang berbeda dengan rencana kita. Belajarlah untuk peka.
Bagi orang beriman tak ada istilah "salah jalan" sebab ke mana pun ia pergi, Tuhan ada di sana dengan sejumlah rencanaNya yang besar!
"Tetapi aku akan tinggal di Efesus sampai hari raya Pentakosta, sebab di sini banyak kesempatan bagiku untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting, sekalipun ada banyak penentang." (1 Korintus 16:8-9)
Tuhan Yesus memberkati
Komentar
Posting Komentar