Orang Saleh
Orang saleh selalu berupaya menjalani kehidupan dengan taat kepada Tuhan dan melakukan ibadah pada setiap waktu.
Orang saleh memandang hikmat dan kepandaian bukan terutama pada kadar pengetahuan dunia melainkan kesediaan dan kemampuan untuk menjalani hidup dalam kehendak Tuhan.
Kalau demikian, bukankah semakin saleh dan semakin berhikmat adalah baik? Ya, selama kesalehan itu masih membuatnya hidup di hadapan Allah di dunia dengan benar. Tidak, jika ia merasa bahwa ia sudah ada di sorga dan tidak lagi menyadari bahwa ternyata ia masih ada di dunia.
Orang yang merasa terlalu saleh dan terlalu berhikmat biasanya melihat dunia sebagai musuh yang harus dikalahkan dan ia sendiri jatuh dalam dosa kesombongan rohani yang membuatnya terpisah dari sesama manusia yang dianggapnya sebagai makhluk hina sebab yang mulia hanyalah dirinya sendiri.
Orang "saleh" yang sombong biasanya gagal melihat sesamanya dalam pandangan mata yang penuh kasih dan sayang. Ia sulit melihat Tuhan yang adalah kasih sayang yang terbesar, yang tak berbatas - tiada tara pada orang berdosa yang perlu dirangkul dan diperhatikan agar berada kembali pada standart yang Ia mau. Keadaan tanpa Tuhan dan tanpa sesama adalah awal kebinasaan manusia; ya ketika manusia merasa dirinya paling benar dari sesama yang ada di sekelilingnya.
"Janganlah terlalu saleh, janganlah perilakumu terlalu berhikmat; mengapa engkau akan membinasakan dirimu sendiri?" (Pengkhotbah 7:16)
Tuhan Yesus memberkati
Komentar
Posting Komentar