Orang Benar Menderita


Ayub dikatakan orang saleh tetapi menderita. Yusuf adalah orang yang tidak melakukan kesalahan tetapi mengalami rentetan penderitaan.

Dimanakah keadilan Allah bagi orang benar? Kenapa orang benar dibiarkan menderita?

Via Dolorosa adalah jalan sengsara yang dilalui Yesus sekitar 600meter ketika Ia memikul salib dari ruang pengadilan Pilatus menuju bukit Golgota. Salib yang Ia pikul bukan karena Ia bersalah tetapi kesalahan kita yang ditimpakan kepadaNya. 

Apakah itu adil? Tentu tidak adil. Tetapi itulah belas kasihan Allah dan penebusan yang seharusnya kita tanggung, Yesus mengambil alihnya. Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" (Galatia 3:13)

Sebelum Yesus mengalami Via Dolorosa Ia telah mengajarkan tentang resiko mengikut Dia. Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku." (Lukas 9:23)

Mengikut Yesus harus melewti proses penderitaan sehingga kemudian nyata karakter Kristus di dalam kita. Ada kesukaran yang harus kita alami agar kita belajar sabar, belajar mengampuni, belajar bersyukur, belajar setia, belajar taat, menanggalkan kebiasaan buruk, dst. Itulah yang disebut mengerjakan keselamatan. Tidak gampang memiliki sifat-sifat Kristus apabila kebiasaan buruk ada di dalam kita, maka proses perubahan itulah yang disebut pertobatan. Itu terjadi setiap hari seumur hidup kita.

Jadi, bagi kita orang benar, acap kali Allah mengizinkan penderitaan itu terjadi supaya kita dapat memetik hikmah dari penderitaan tersebut; baik itu hikmah mengenai proses kekudusan, proses pertobatan, ataupun mengenai pengenalan akan Allah sendiri. Jadi, daripada menangis dan mengeluh, mari temukan apa yang hendak Tuhan ajarkan lewat penderitaan kita.

Akhir dari penderitaan Ayub, ia dapat berkata, "Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau." (Ayub 42:5)

Sedangkan Yusuf, ia berkata demikian; "Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar." (Kejadian 50:20)

Tuhan Yesus memberkati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Tentang Asal Usul Dinasti Nai Rais Uf Dalam Tiga Versi

Arti dan Strata Sosial Berdasarkan Lipatan Piru/destar Amarasi

FAKTA! AMARASI DIJAJAH BELANDA HANYA 190 TAHUN