Ketika Menghadapi Badai Kehidupan

Danau Galilea adalah tipikal danau yang mudah sekali diterjang oleh angin dan badai yang kencang, demikian juga ketika badai itu datang biasanya terjadi sekonyong-konyong melalui sela-sela perbukitan yang mengelilingi danau itu.  

Itulah sebabnya fenomena alam ini mengejutkan bagi beberapa murid Tuhan Yesus yang adalah mantan nelayan, mereka mengalami kepanikan hebat apalagi angin badai itu terjadi tengah malam. 

Perjalanan hidup manusia pun seringkali dikejutkan oleh banyak peristiwa mengejutkan yang sering membuat kita goncang dan mengalami ketakutan hebat.

Memang, selama kaki ini masih memijak bumi ini kita pun tidak akan luput dari terpaan berbagai badai kehidupan; itulah kenyataannya.  

Timbul pertanyaan: Apa bedanya kita sebagai orang percaya dan orang yang tidak percaya apabila masalah dan penderitaan itu datang menerpa hidup kita? Jawabnya: Jelas saja ada perbedaan yang nyata!

Orang percaya yang diterpa oleh badai persoalan tidak menghadapinya sendirian, sebab Tuhan ada bersama mereka dan selalu beserta dengan mereka. "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya," (Yohanes 14:16)

Jauh hari sebelumnya Raja Daud telah membuktikkannya. "Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya." (Mazmur 34:18).  

Alkitab juga menegaskan demikian, "Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." (1 Korintus 10:13).  

Sebaliknya orang-orang yang tidak di dalam Tuhan, ketika mengalami amukan badai, mereka tidak beroleh jaminan pertolongan dan perlindungan dari Tuhan, sehingga cepat atau lambat mereka akan tenggelam di dalam badai tersebut. "Kemalangan akan mematikan orang fasik," (Mazmur 34:22).

Perjalanan hidup kita ini digambarkan seperti sebuah perahu yang tengah berlayar di lautan lepas, yang tidak bisa menjanjikan pelayaran mulus tanpa terpaan ombak, badai dan amukan gelombang, sebab semuanya itu bisa datang sewaktu-waktu dan menimpa siapa saja termasuk orang percaya sekalipun.  

Namun demikian, asal kita selalu mengundang Tuhan Yesus masuk ke dalam perahu kita, maka tidak ada yang perlu dikuatirkan. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (Matius 14:27)

Kita pasti sanggup melewati badai kehidupan yang menerpa dan mampu berkata: "Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! (Mazmur 18:2)

Tidak ada badai sebesar apa pun yang tak sanggup diredakan oleh Tuhan Yesus!

Tuhan Yesus memberkati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Tentang Asal Usul Dinasti Nai Rais Uf Dalam Tiga Versi

Arti dan Strata Sosial Berdasarkan Lipatan Piru/destar Amarasi

FAKTA! AMARASI DIJAJAH BELANDA HANYA 190 TAHUN