Cara Tuhan Ajaib

Bagaimana mungkin burung gagak bisa memberi makan Elia dengan roti dan daging pagi dan petang di tempat persembunyiannya di tepi sungai Kerit, sebuah lokasi di sebelah timur sungai Yordan? Elia harus bersembunyi di sana agar bisa minum dari sungai tersebut untuk beberapa waktu

Demikian tertulis, "Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu." (1 Raja-Raja 17:6). Namun beberapa waktu kemudian anak sungai tersebut kering karena tiada hujan.

Ketika sungai Kerit itu kering, Elia diperintahkan menemui seorang janda miskin di daerah Sidon tepatnya di Sarfat. Lagi-lagi bagaimana mungkin seorang janda miskin dengan makan terakhir hanya untuk dirinya dan anaknya bisa menjamu nabi Tuhan itu?

Janda itu berkata, "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati." (1 Raja-Raja 17:12).  

Dalam dua peristiwa yang dipaparkan diatas, ternyata kita tidak bisa mengetahui apa yang ada di pikiran Tuhan. Secara manusia mustahil, bagaimana mungkin burung gagak bisa mengantarkan roti dan daging pagi dan petang kepada Elia? Atau bagimana mungkin seorang janda miskin bisa menyediakan makanan bagi Elia jika ia dan anaknya saja akan segera mati kelaparan dengan makanan terakhir mereka?  

Tuhan tahu pasti akan apa yang sedang diperbuatNya. Meskipun jalan-jalanNya tidak dapat kita mengerti, Dia meyakinkan kita bahwa segalanya akan berakhir untuk kebaikan kita jika kita mempercayaiNya. 

Alkitab mengatakan, "O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!"  (Roma 11:33).

Apakah Elia patah semangat ketika dia tahu bahwa di tepi sungai Kerit tidak ada makanan atau janda tersebut tidak mempunyai apa pun untuk dimakan? Tidak! Elia tetap mempercayai Tuhan. Ia yakin bahwa Tuhan sanggup menyediakan apapun yang ia butuhkan pada masa krisis itu. 

Sesaat setelah berbincang dengan janda itu, Elia meminta janda tersebut untuk membuat sebuah roti kecil baginya (Elia), baru kemudian membuat roti bagi dirinya dan anaknya. Mujizat pun terjadi! Ketika janda tersebut taat, tempayan yang berisi tepung tidak habis dan buli-buli yang berisi minyak tidak berhenti mengalir sampai hari di mana Tuhan menurunkan hujan di negeri itu.

Dalam masa-masa krisis, kita dituntut untuk membangun hubungan yang lebih intim dengan Tuhan sehingga kita memiliki kepekaan akan pesan-pesan Tuhan dan mempercayai setiap pesan-pesan Tuhan itu dan menaatinya.

Tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan, Dia selalu punya cara dan jalan keajaiaban untuk menolong kita! Tugas kita adalah taat dan percaya saja! Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?" (Yohanes 11:40)

Tuhan Yesus memberkati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Tentang Asal Usul Dinasti Nai Rais Uf Dalam Tiga Versi

Arti dan Strata Sosial Berdasarkan Lipatan Piru/destar Amarasi

FAKTA! AMARASI DIJAJAH BELANDA HANYA 190 TAHUN