Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

FAKTA! AMARASI DIJAJAH BELANDA HANYA 190 TAHUN

Gambar
Amarasi adalah sebuah kerajaan kecil yang terletak 25 km selatan barat daya kota Kupang dan hanya butuh satu jam lebih untuk dapat mencapai pusat Kerajaan Amarasi yang terletak di Teunbaun Amarasi Barat saat ini.  Akan tetapi sangat sulit bagi Belanda untuk bisa menaklukan Kerajaan Amarasi saat itu, sehingga butuh 99 tahun barulah Amarasi dapat ditaklukan oleh Belanda. Fakta ini dibuktikan sejak kematian Raja Amarasi Esu Rasi tahun 1752 pasca Perang Penfui 1749, padahal  Belanda menduduki Kupang dari tahun 1653  Tahun 1656 pertempuran paling fenomenal yang dicatat secara lengkap di mana Belanda dipimpin oleh Jenderal  yang sangat terkenal Arnold de Vlamingh Van Oudtshoorn bersama 800 pasukannya yang bersenjata lengkap ditambah pasukan lokal dari Rote, Sabu dan Solor berusaha menyerang Amarasi tetapi berhasil dipukul mundur oleh pasukan gerilya dari Amarasi yang didukung Portugis dengan kedua pemimpin mereka Antonio de Hornay dan Mattheus da Costa. Dalam p...

Asal Usul Nai Ruku Tunbaun

Gambar
Nai Ruku dikisahkan dua bersaudara dan sejatinya mereka adalah pelaut dari negeri seberang yang berlayar dengan kapal menuju Pulau Timor.  Kedua Ruku bersaudara ini sangatlah belia ketika menuju Pulau Timor, entah mereka datang dari semenanjung India atau dari kawasan Hindia Belakang?  Salah satu kisah di Pulau Sumatera yang menuturkan tentang salah satu rombongan besar dari India dengan kapal yang memiliki nama "Gajah Ruku". Ketika itu kapal tersebut karam sehingga rombongan pedagang tersebut tidak dapat melanjutkan perjalanan menuju arah Timur Indonesia. Keluarga besar ini akhirnya terpencar tetapi sebagian besar menetap di Pulau Sumtera terutama Sumatera Utara (Batubara) dan sebagian lagi menetap di Padang, Sumtera Barat. Tempat karamnya kapal itu sampai hari ini masih ada dengan nama "Labuhan Ruku", artinya tempat berlabuhnya kapal "Gajah Ruku". Cerita ini dikisahkan dalam beberapa versi oleh masyarakat Padang dan Batubara Sumatera Utara. K...

Raja Tefa Koroh

Gambar
Akun Salomon Müller sejarawan Prancis, menceritakan bahwa pada tahun 1828-1829 Kerajaan Amarasi saat itu terbagi menjadi tiga kefetoran, yaitu, Kefetaroran Buraen dengan pusat pemerintahan berkedudukan di Baun, Kefetoran Tarba dengan pusat pemerintahan di Tofa dan Kefetoran Haumen dengan pusat pemerintahan di Oekabiti. Sedangkan penguasa tertinggi oleh Müller disebut "Nai Jufa Naik" dengan "kepala emas".  Müller tidak menyebutkan nama Raja Amarasi itu, tetapi dalam penelitian saya dapat dipastikan bahwa Usif Nairasi itu adalah Nai Tefa Koroh. Siapakah Nai Tefa Koroh ini....? Silahkan ikuti kisahnya di bawah ini Kakek kandung Usif Tefa Koroh memiliki nama sapaan Baki Ktuta atau biasa disebut juga Kiri Rasi, dialah pemegang kekuasaan tertinggi Kerajaan Amarasi dari tahun (1752-1774 ). Kisah Raja Kiri Rasi secara lengkap dapat di baca di sini https://www.facebook.com/136492756701667/posts/1072992063051727 / Raja Kiri Rasi ini memiliki tiga orang anak, s...

Kasihilah Orang Tuamu

Gambar
Seorang anak yang kaya, menjenguk ibunya yang terbaring di rumah sakit bergelut dengan penyakit yang nyaris merenggut nyawanya, puji Tuhan sang ibu telah diijinkan pulang oleh dokter. Dengan segera, si anak menjemput dan mengantar ibunya kembali ke rumah. Ketika di rumah, si anak mengeluarkan lembaran lembaran kertas untuk diberikan kepada ibunya. Kertas-kertas itu adalah nota pembayaran biaya rumah sakit yang telah ia lunasi. Isinya adalah; 1. Obat: Rp. 12.500.000 2. Kamar rumah sakit:   Rp. 8.000.000 3. Uang Lelah menjenguk: Rp. 4.000.000 4. Uang Jaga malam di rumah sakit: Rp. 3.000.000 5. Uang untuk Merawat ibu selama sebulan :Rp. 5.000.000 6. Kerugian karena harus meninggalkan meeting: Rp 4.500.000 4. Bensin untuk perjalanan: Rp1.000.000 5. Lain lain: Rp10.000.000 Tak lupa, dipojok kiri bawah tertulis "Bisa dilunasi kontan atau dicicil"  Sang ibu tersenyum kepada anak kesayangannya tersebut. Beliau masuk ke kamar menulis di secarik kertas sambil meneteskan...